Advokat dari Law Firm Farid Mamma, S.H., M.H. & Partners
Makassar, Media Duta, - Sebuah tragedi mengguncang Sulawesi Selatan saat Johanes Lallo, seorang wartawan berdedikasi, menjadi korban brutal dari serangan sekelompok warga yang diduga terlibat dalam praktik Mafia Solar.Kejadian menyedihkan ini terjadi di SPBU Kalappo, Kelurahan Mangadu, Takalar, pada Senin lalu.
Johanes, yang sedang melakukan tugas jurnalistiknya, dihadang oleh Dg. Sau Cs, seorang figur kuat yang diduga terlibat dalam penimbunan ilegal solar.
Tanpa ampun, Dg. Sau dan kaki tangannya menyerang Johanes dengan kejam, meninggalkan jejak luka dan pakaian hancur.
Direktur PUKAT Sulsel, Farid Mamma SH, MH, memprotes keras kekerasan yang menimpa wartawan tersebut.
Dia menyerukan agar pihak berwenang segera bertindak tegas dan menangkap para pelaku, yang tidak hanya mengancam keselamatan individu, tetapi juga menyerang fondasi demokrasi.
Meskipun undang-undang memberikan perlindungan terhadap kebebasan pers, serangan terhadap wartawan terus terjadi, menciptakan iklim ketakutan dan ketidakpastian bagi para pemburu berita.
Kini, Sulsel membutuhkan tindakan cepat dari aparat keamanan untuk memastikan bahwa kebebasan pers dan keamanan wartawan dihormati dan dilindungi dengan serius.
*Skandal Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Sulawesi Selatan: Tuntutan Keadilan Membahana kepada PT. Wisan Petro Energi*
Direktur Lembaga Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulsel, Farid Mamma SH, MH, mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang membangunkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan hukum yang adil.
"Demi Keadilan: Kegelisahan atas Penegakan Hukum!"
Farid Mamma dengan tegas menegaskan bahwa ketika kepatuhan pada hukum terabaikan, itu akan menjadi pijakan bagi kekacauan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Dalam sorotannya terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Wisan Petro Energi, yang disinyalir menjual BBM bersubsidi kepada pengusaha industri di Sulawesi Selatan, ia memperingatkan bahwa diam terhadap tindakan kriminal semacam itu sama dengan menjadi bagian dari kejahatan itu sendiri.
"Kami menolak menjadi penonton atas kejahatan ini," tegasnya, memberikan suara bagi mereka yang tidak bisa atau tidak berani bersuara.
"Menyelamatkan Integritas Bangsa!"
Lebih lanjut, Farid Mamma menyoroti dugaan bahwa PT. Wisan Petro Energi tidak memiliki izin angkutan khusus, yang menjadikan bisnis mereka sebagai pintu gerbang bagi penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Isu ini bukanlah sekadar caci maki dalam ruang diskusi, melainkan ancaman nyata terhadap integritas negara. Dia menekankan bahwa pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi harus dihadapkan pada hukuman yang setimpal, termasuk ancaman pidana penjara hingga enam tahun dan denda hingga enam puluh miliar rupiah.Jelaslah bahwa kejahatan semacam ini tidak bisa disepelekan.
"Perjuangan Tak Kenal Henti!"
Aksi protes yang digerakkan oleh Global Corruption Watch, dengan dukungan penuh dari PUKAT Sulsel, hanyalah langkah awal dalam perlawanan mereka terhadap ketidakadilan.
"Ini adalah perang melawan ketidakadilan, dan kami tidak akan mundur!" tegasnya, membakar semangat perlawanan bagi keadilan dan integritas negara.
Dalam atmosfer yang diwarnai oleh korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, suara-suara seperti Farid Mamma dan PUKAT Sulsel menjadi cahaya harapan bagi mereka yang masih memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Dengan keberanian mereka, semoga masa depan Sulawesi Selatan bisa dibangun atas dasar keadilan yang kokoh dan teguh. (MDs/Kin)
© Wartawan Dianiaya d
Posting Komentar untuk "Mafia Solar Mengancam Terhadap Kebebasan Pers"