Sempat dua kali unggul di putaran pertama pemilihan, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNM, Prof Dr Hasmyati, harus mengakui keunggulan lawannya, Prof Karta Jayadi di putaran kedua.
Pada putaran pertama, Prof Hasmyati unggul dengan 51 suara dan Prof Karta Jayadi hanya meraih lima suara.
Atas rekomendasi dari Kemendikbudristek, pemilihan akhirnya diulang dengan alasan agar harmonisasi antarcalon tetap terjaga.
Pemilihan pun diulang. Hasilnya Prof Dr Hasmyati tetap unggul.
Namun, suaranya mulai berkurang menjadi 40 suara.
Sedangkan Prof Karta Jayadi mendapat tambahan 9 suara menjadi 14 suara.
Ini merupakan kemenangan kedua bagi Prof DR Hasmyati.
Selanjutnya, pemungutan suara putran kedua dilaksanakan. Pemilihan kali ini berbeda dibanding putaran pertama lalu.
Jika tahap pertama hanya melibatkan Senat UNM, pemungutan suara kedua melibatkan suara dari Kemendikbudristek. Total suara diperebutkan 98.
Senat UNM memiliki total 64 suara sah. Sementara Kemendikbudristek mendapat porsi 34 suara secara bulat.
Pemilihan tahap kedua di luar prediksi. Prof Karta Jayadi berbalik unggul dengan 54 suara. Sedangkan Prof Hasmyati 44 suara.
Satu calon lainnya, Prof Hasnawi Haris tidak mendapat satupun suara dari pemilih.
Suara gelondongan Kemendikbudristek diperkirakan semua diarahkan ke Prof Karta Jayadi plus suara dari beberapa Senat UNM.
Usai pemilihan, Prof Hasmyati tampak terlihat lesu.
Dirinya hanya bisa duduk di kursi belakang ruangan senat.
Beberapa koleganya mencoba menenangkan Prof Hasmyati. Raut wajah sedih tak bisa disembunyikannya.
Dirinya bahkan tinggal di ruangan, saat senat lainnya sudah keluar. Sebagai orang terakhir keluar ruangan, Prof Hasmyati jalan pelan.
Dirinya sempat menyapa awak media yang menunggu di luar ruangan. Hanya tersenyum, Prof Hasmyati berjabat tangan.
Minim kata-kata, dirinya langsung meninggalkan lantai 14 Menara Phinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (3/5).
Kekecewaan Prof Hasmyati juga terlihat saat ia tak ikut makan bersama anggota senat lainnya.
Prof Hasmyati memilih langsung masuk ke lift dan turun ke bawah.
Sementara Prof. Karta Jayadi begitu bahagia dengan kemenangan ini.
Usai pemilihan, Prof Karta Jayadi langsung diserbu ucapan selamat.
"Ini (hasil) garis lurus pikiran hati dan tindakan," singkat Prof Karta Jayadi usai pemilihan.
Usai keluar ruang senat, Prof Karta Jayadi kemudian langsung diserbu para pendukung.
Mereka memberikan ucapan selamat atas kemenangan Prof Karta Jayadi.
Rektor UNM Prof Husain Syam yang dimintai komentar mengenai hasil pemilihan ini mengaku
tak menyangka jika hasilnya akan seperti ini.
Prof Husain mengaku prediksinya suara bersaing ketat. Namun, nyatanya ada selisih suara cukup jauh antara ketiga calon.
"Tentu beda dengan prediksi saya. Saya prediksi itu berimbang," jelas Prof Husain Syam usai pemungutan suara, Jumat (3/5)
Prediksinya itu didasari sebagai sosok netral yang melihat para calon.
"Karena kan saya tidak intervensi. Saya memang di posisi ini netral dengan sebuah harapan siapapun dipandang terbaik, itulah," lanjutnya.
Terkait pilihannya, Prof Husain Syam tak ingin membongkarnya di publik. Prof Husain menjaga kerahasiaan rektor pilihannya.
"Dari tiga itu, tentu ada pilihan saya pribadi. Tapi tidak perlu ditahu," lanjutnya.
Ia mengtakan, suara Senat UNM mayoritas kuat ke Prof Hasmyati. Tapi dengan masuknya suara Kemendikbudristek, terjadi perubahan yang sangat signifikan.
Dengan hasil ini, Prof Karta Jayadi memenangkan pertarungan dan akan memimpin UNM hingga 2028 mendatang.
Pesan Rektor
Rektor UNM Prof Husain Syam menitip pesan khusus kepada Rektor UNM terpilih, Prof Karta Jayadi.
Salah satunya mengawal UNM menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH).
"Ke depan UNM harus dibawa lebih baik. Sekarang sudah dibuat draft, dalam proses usulan dan analisis. UNM segera PTNBH dibawah kendali rektor baru nantinya," jelas Prof Husain Syam.
Dengan status PTNBH, UNM nantinya memiliki otonomi penuh dalam pengelolaan kampusnya.
Artinya kampus memiliki otonomi penuh terhadap pengelolaan keuangan dan sumber daya.
Termasuk dosen dan tenaga pendidik.
Saat ini, UNM masih dalam kategori Badan Layanan Umum (BLU).
Status PTNBH sendiri tidak mudah untuk diraih. Di Sulsel, baru Universitas Hasanuddin yang meraih PTNBH.
Prof Husain berpesan, UNM harus lebih berkembang setiap harinya.
Harapan itu dititipkan pada pundak Prof Karta Jayadi sebagai pemenang Pilrek putaran kedua.
"Prinsip kerja yang digunakan itu bahwa hari ini itu harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok harus lebih baik dari hari ini," jelas Prof Husain Syam.(*/Sudirman)
Posting Komentar untuk " Prof DR Karta Jayadi Menang Suara Pada Putaran Ke Dua"