Jakarta Media Duta,- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap laporan dari Perum Bulog terkait temuan beras impor berkutu. Berdasarkan laporan itu, Amran menyebut jumlahnya sebanyak 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia.
Amran akan menghubungi Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras). Ini sudah masuk list, termasuk di Jogja.
"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras). Ini sudah masuk list, termasuk di Jogja.
Kami akan minta lagi untuk dipercepat di Jogja. Minta maaf Bu Ketua," kata Amran dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (11/3/2025).Ditemui usai rapat, Amran menjelaskan jumlah itu merupakan data sementara. Dia meyakini jumlah kondisi beras Bulog yang kurang baik, sedikit.
"Itu laporan data sementara, tapi belum pasti. Tetapi, mana tau ada jumlahnya seratusan atau berapa, mudah-mudahan jumlahnya sedikit. Kita akan berhentikan," kata Amran.
Amran hanya meyakini jumlah beras yang berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta. Dia menyebut jumlahnya sebanyak 10 ton. "Yang pasti itu yang mungkin sekitar 10 ton, itu pasti 10 ton, yang di Yogyakarta," tambahnya.
Meski begitu, dia menjamin beras impor itu tidak didistribusikan kepada masyarakat, baik dijual maupun untuk bantuan pangan beras.
"Itu laporan data sementara, tapi belum pasti. Tetapi, mana tau ada jumlahnya seratusan atau berapa, mudah-mudahan jumlahnya sedikit. Kita akan berhentikan," kata Amran.
Amran hanya meyakini jumlah beras yang berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta. Dia menyebut jumlahnya sebanyak 10 ton. "Yang pasti itu yang mungkin sekitar 10 ton, itu pasti 10 ton, yang di Yogyakarta," tambahnya.
Meski begitu, dia menjamin beras impor itu tidak didistribusikan kepada masyarakat, baik dijual maupun untuk bantuan pangan beras.
"Nanti ini kita akan bahas, biasanya kita keluarin. Tetapi tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau bantuan (bansos)," ucap Amran.
Keterangan itu menanggapi temuan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto soal beras impor di Gudang Bulog berkutu.
Titiek Soeharto mengungkap temuan beras impor telah berkutu di Gudang Perum Bulog. Hal ini berdasarkan temuan saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kunjungan ini dilakukan saat masa reses DPR beberapa waktu lalu. Titiek menyebut, beras itu merupakan stok impor yang dilakukan tahun lalu.
"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog.
Keterangan itu menanggapi temuan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto soal beras impor di Gudang Bulog berkutu.
Titiek Soeharto mengungkap temuan beras impor telah berkutu di Gudang Perum Bulog. Hal ini berdasarkan temuan saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kunjungan ini dilakukan saat masa reses DPR beberapa waktu lalu. Titiek menyebut, beras itu merupakan stok impor yang dilakukan tahun lalu.
"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog.
Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata dia dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian.
(ada/hns)
/
(ada/hns)
/
Posting Komentar untuk "Mentan Ungkap Ada Beras Impor 300 Ribu Ton Berkutu"