Dua Tokoh Sulsel Masuk Dalam Holding BUMN Sektor Pertambangan

TOKOH SULSEL-  Dua tokoh Sulawesi Selatan Marsekal Muda TNI (purn) Maroef Sjamsoeddin dan Komjen Pol Fadil Imran masuk dalam pimpinan holding BUMN sektor pertambangan.

Makassar Media Duta,-  Dua tokoh Sulawesi Selatan masuk dalam holding BUMN sektor pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Mereka adalah direktur utama MIND ID, Marsekal Muda TNI (purn) Maroef Sjamsoeddin sudah diangkat menjadi Direktur Utama MIND ID. 

Maroef sendiri lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Januari 1957 (umur 68). 

Sementara itu, Komjen Pol Fadil Imran masuk dalam jajaran komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (11/6/2025).

Muhammad Fadil Imran, adalah perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) asal Makassar. 

Selain aktif di kepolisian, ia saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2024–2028.

Sebelum Fadil, Marsekal Muda TNI (purn) Maroef Sjamsoeddin sudah diangkat menjadi Direktur Utama MIND ID. 

Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) dan pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dari tahun 2011 hingga 2014.

Dalam karier profesionalnya sebelum bergabung dengan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dari tahun 2015 hingga 2016.

Maroef Sjamsoeddin adalah anak dari Sjamsoeddin, seorang purnawirawan berpangkat Letnan Kolonel.

Kakaknya, Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin adalah Menteri Pertahanan pada masa Pemerintahan Prabowo Subianto.Maroef dan Sjafrie berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Sosok Maroef Sjamsoeddin 

Selama karier militernya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis BIN, Sahli Hankam BIN dan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) selama periode 2011-2014.

Ia memperoleh gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies.

Ia ditawari langsung menjadi Presdir Freeport Indonesia oleh Chairman of Board Freepor-McMoRan, James Robert Moffett (Jim Bob), setelah sebelumnya melihat kinerjanya yang pada saat itu masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dalam menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada tahun 2011.

Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID mencatat laba tahun 2024 sebesar Rp 40,2 triliun, naik 46 persen dibandingkan 2023 yang tercatat Rp27,5 triliun. 

Dalam laporan keuangan tahun buku 2024 yang telah diaudit, MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp 145,2 triliun, tumbuh 34,56 persen dari tahun sebelumnya.

"Dengan capaian kinerja (laba MIND ID 2024) yang baik ini, MIND ID sebagai penggerak hilirisasi Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan, tetapi juga pertumbuhan kinerja ekonomi dan negara," ujar Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (11/6/2025). 

Aset perusahaan tercatat meningkat menjadi Rp 292,1 triliun dari Rp 259,2 triliun. 

Beban pokok pendapatan naik dari Rp 90 triliun menjadi Rp 124,6 triliun, mengikuti ekspansi produksi dan hilirisasi di seluruh entitas anak. 

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MIND ID, telah disetujui Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan Tahun Buku 2024 dengan opini wajar dalam semua hal material. 

Capaian ini menandai kepercayaan terhadap tata kelola dan transparansi yang dijalankan perseroan. 

RUPS juga menyetujui pembagian dividen sebesar 55 persen dari laba MIND ID 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2024 senilai Rp 36,5 triliun, yakni menjadi Rp 20,1 triliun. 

Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan dividen Tahun Buku 2023 sebesar Rp 17,14 triliun.

Lebih lanjut, sisa 45 persen laba MIND ID 2024 setelah dikurangi dividen atau sekitar Rp 16,44 triliun akan dialokasikan untuk mendukung kelanjutan program hilirisasi yang dijalankan oleh Grup MIND ID. 

Maroef mengatakan bahwa penerapan Good Mining Practice juga telah menjadi motor utama penguatan kinerja perusahaan. 

Menurutnya, keberlanjutan bukan sekadar kepatuhan, melainkan strategi jangka panjang.

"Kami berupaya memastikan jalannya operasional sesuai dengan tata kelola pertambangan yang baik, sehingga nilai tambah dari program hilirisasi mampu dirasakan oleh semua pihak, termasuk sosial dan lingkungan," katanya. 

Sepanjang 2024, MIND ID menyelesaikan sejumlah proyek strategis seperti Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery, serta uji coba konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anodized sheet. 

Pada 2025, MIND ID memprioritaskan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan.

Perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi, yakni Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako, untuk memperkuat fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.

Sosok Fadil Imran 
Mohammad Fadil Imran lahir pada 14 Agustus 1968 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. 

Ia dikenal memiliki spesialisasi di bidang reserse dan telah menduduki berbagai jabatan penting di lingkungan kepolisian.

Kariernya dimulai sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat, lalu menjabat Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999, dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. 

Pada 2008, ia dipercaya sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok, dan pada tahun berikutnya menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.

Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di tingkat nasional, menjabat sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau. 

Pada 2013, Fadil menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat. 

Kariernya terus menanjak sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Wadirtipideksus Bareskrim Polri, dan pada 2017 menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri.

REUNI AKPOL 1991 - Tiga alumni Akpol 1991 bereuni di Kabupaten Takalar pada Sabtu (19/4/2025). Ketiganya yakni Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono, dan Irjen Yudhiawan Wibisono. (Tribun Timur)

Setahun berikutnya, ia dipercaya memimpin Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, dan pada 2019 menjabat Sahlisosbud Kapolri. Pada 2020, Fadil ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), sebelum dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya. 

Sejak 27 Maret 2023, ia mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Tak hanya di institusi kepolisian, Mohammad Fadil Imran juga aktif di bidang olahraga. Pada Musyawarah Nasional (Munas) XXIV PBSI yang digelar pada 9–11 Agustus 2024 di Surabaya, Fadil terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk periode 2024–2028. 

Penunjukannya mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan karena dinilai mampu membawa PBSI ke arah profesionalisme dan prestasi dunia.

Fadil berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan akar keturunan yang diyakini bersambung pada Raja Gowa ke-IX, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna Gallarang Loaya—tokoh pendiri Benteng Somba Opu, cikal bakal Kota Makassar. 

Ia berasal dari wilayah Kaluarrang, Bontonompo, Gowa dan Takalar.

Dari sisi akademik, Fadil adalah lulusan Akpol 1991, serta menempuh pendidikan lanjut di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim), hingga Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri.(Muh Hasim Arfah)

Posting Komentar untuk "Dua Tokoh Sulsel Masuk Dalam Holding BUMN Sektor Pertambangan"