Sinjai Media Duta, - Seorang pria yang bekerja sebagai peternak bernama Asri (49) selamat dari banjir yang menerjang Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Asri bertahan selama 3 jam di atas pohon kelapa saat ketinggian air mencapai 5 meter.
"Betul, itu namanya Asri yang memanjat di atas pohon untuk menyelamatkan diri dari banjir. Kurang lebih 3 jam berada di atas pohon," ujar Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar Hasry kepada detikSulsel, Sabtu (5/7/2025).Foto: Pria bernama Asri di Kabupaten Sinjai memanjat pohon kelapa saat terjadi banjir. (Dok. Istimewa)
Peristiwa itu terjadi di Dusun Waetuo, Desa Lasiai, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 09.00 Wita. Asri saat itu akan memberikan makanan pada ternak sapinya.
Harry mengatakan, Asri memang tinggal di dekat aliran sungai di Desa Lasiai. Dia juga beternak sapi di sekitar rumahnya.
"Asri punya sapi di dekat sungai Appareng, Desa Lasiai. Pada saat hujan deras pergi melihat sapinya, berselang beberapa saat datang banjir," sebut Harry.
"Saat banjir dia (Asri) langsung naik ke atas pohon kelapa untuk menyelamatkan diri. Dia berada di atas pohon selama kurang lebih 3 jam, dan baru turun setelah air surut," sambung Harry.
Dia menerangkan, saat banjir ketinggian air mencapai 5 meter dari permukaan sungai. Saat ini Asri sudah menyelamatkan diri.
"Sekitar 5 meter ketinggian air dari sungai, banjir itu sampai di pertengahan pohon kelapa. Terakhir kami koordinasi dengan kepala dusunnya, kondisinya (Asri) sudah baik-baik saja," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor juga menerjang Sinjai hingga mengakibatkan akses jalan penghubung ke Malino, Kabupaten Gowa, terputus. Longsor terjadi akibat hujan deras di lokasi tersebut.
"Itu jalan terputus dan tidak bisa dilewati di Kompang, Desa Gantareng. Harus turunkan alat berat untuk evakuasi material longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Sinjai Budiaman kepada detikSulsel, Sabtu (5/7). (ata/sar)
Peristiwa itu terjadi di Dusun Waetuo, Desa Lasiai, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 09.00 Wita. Asri saat itu akan memberikan makanan pada ternak sapinya.
Harry mengatakan, Asri memang tinggal di dekat aliran sungai di Desa Lasiai. Dia juga beternak sapi di sekitar rumahnya.
"Asri punya sapi di dekat sungai Appareng, Desa Lasiai. Pada saat hujan deras pergi melihat sapinya, berselang beberapa saat datang banjir," sebut Harry.
"Saat banjir dia (Asri) langsung naik ke atas pohon kelapa untuk menyelamatkan diri. Dia berada di atas pohon selama kurang lebih 3 jam, dan baru turun setelah air surut," sambung Harry.
Dia menerangkan, saat banjir ketinggian air mencapai 5 meter dari permukaan sungai. Saat ini Asri sudah menyelamatkan diri.
"Sekitar 5 meter ketinggian air dari sungai, banjir itu sampai di pertengahan pohon kelapa. Terakhir kami koordinasi dengan kepala dusunnya, kondisinya (Asri) sudah baik-baik saja," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor juga menerjang Sinjai hingga mengakibatkan akses jalan penghubung ke Malino, Kabupaten Gowa, terputus. Longsor terjadi akibat hujan deras di lokasi tersebut.
"Itu jalan terputus dan tidak bisa dilewati di Kompang, Desa Gantareng. Harus turunkan alat berat untuk evakuasi material longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Sinjai Budiaman kepada detikSulsel, Sabtu (5/7). (ata/sar)
Posting Komentar untuk "Asri Selamat dari Banjir Usai Panjat Pohon Kelapa Selama 3 Jam"