1. Rata-rata kehadiran ASN naik dari 72% menjadi 91%
2. Kepuasan publik terhadap layanan meningkat dari 68% menjadi 84%
3. Jumlah laporan pengaduan ASN turun drastis dari 43 laporan per bulan menjadi 12
4. Jumlah OPD dengan label “merah” berkurang dari 8 menjadi hanya 2

“Pendekatan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi membangun kesadaran. ASN kita jadi lebih siap, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap pekerjaan mereka,” jelas Daeng Manye.

Metode kontrol yang humanis ini secara perlahan mulai mengubah wajah birokrasi di Takalar. ASN tidak lagi bekerja karena tekanan, melainkan karena merasa hadirnya pemimpin yang benar-benar memantau dan peduli.

Bupati berharap budaya disiplin ini terus tumbuh sebagai bagian dari perubahan besar menuju Takalar yang lebih profesional, berdaya saing, dan berorientasi pelayanan. (*)