Bone Media Duta,– Lapangan Merdeka Watampone kembali menjadi pusat perhatian ribuan masyarakat pada Minggu pagi, 14 September 2025. 

Dalam semarak kegiatan Anti Mager yang dihadiri langsung Gubernur Sulawesi Selatan H. Andi Sudirman Sulaiman, ST dan Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, suasana penuh keakraban tercipta.

 Dua putra terbaik Sulsel yang juga bersaudara ini tidak hanya hadir untuk melepas peserta jalan sehat, tetapi juga menyatu dengan masyarakat yang memenuhi alun-alun kota.

Momentum ini menjadi lebih istimewa ketika Gubernur dan Bupati Bone memperlihatkan kepedulian nyata terhadap dunia pendidikan. 

Enam siswa jenjang SMA/SMK berprestasi di Kabupaten Bone menerima penghargaan berupa beasiswa khusus.

Gubernur dan Bupati Peduli Pendidikan,  Enam Siswa SMA/SMK  Dapat Penghargaan  Beasiswa Khusus

 Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Bone, disaksikan Gubernur Sulsel dan ribuan peserta yang turut antusias menyambut momen tersebut.

Para penerima beasiswa itu adalah:

Intan Sri Rahayu (SMAN 24 Bone)

Ahmad Zahran Zaki (SMAN 4 Bone)

Zakia Ulya (SMKN 8 Bone)

Ahmad Zigit Ramdani (SMAN 14 Bone)

Andi Nur Khalifah (SMAN 1 Bone)

Ristiana (SMAN 29 Bone)

Bagi keenam siswa tersebut, panggung Anti Mager bukan hanya ajang olahraga dan kebersamaan, melainkan juga titik awal penghargaan atas jerih payah dan prestasi mereka di bidang akademik.

“Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap generasi muda kita. Mereka adalah aset bangsa, dan kita ingin mereka terus semangat meraih cita-cita,” ujar Gubernur Sulsel di sela kegiatan.

Sementara itu, Bupati Bone menegaskan bahwa penghargaan ini sejalan dengan komitmen daerah dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

 “Bone harus melahirkan generasi unggul. Beasiswa ini bukan hanya hadiah, tetapi motivasi agar siswa lain juga terpacu untuk berprestasi,” tegasnya.

Kegiatan Anti Mager kali ini semakin membuktikan bahwa olahraga, kebersamaan, dan pendidikan bisa berpadu dalam satu panggung.

 Masyarakat pulang bukan hanya dengan tubuh sehat setelah berjalan santai, tetapi juga dengan rasa bangga karena putra-putri daerah mendapat perhatian langsung dari para pemimpin mereka. (*)