Mengapa Soeharto Tak Diculik Seperti Jenderal Lainnya Saat Peristiwa G30S?

Jakarta Media Duta, - Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) menewaskan 9 perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan 1 anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). 

Dari total 9 orang perwira yang menjadi korban peristiwa G30S, tujuh di antaranya berpangkat jenderal.  Operasi G30S diketahui memang menargetkan penculikan terhadap sekelompok jenderal TNI AD yang dianggap ingin mengkudeta Presiden Soekarno. 

 Namun, satu hal yang menjadi pertanyaan terkait hal itu adalah, mengapa Soeharto tidak ikut menjadi target penculikan dalam peristiwa G30S?

 Permintaan Maaf Komunitas Nmax yang Halangi Bus di Ciwidey Kisah Penyintas Peristiwa 1965 dan Warisan Trauma Lintas Generasi

 Padahal, Soeharto pada saat itu berpangkat mayor jenderal dan menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) atau Pangkostrad.

 Meski saat itu Soeharto merupakan salah satu Jenderal TNI AD, ia tidak menjadi target penculikan G30S karena dianggap sebagai loyalis Presiden Soekarno. Dikutip dari Kompas.com (27/9/2022), keterangan tersebut dibeberkan oleh salah satu tokoh kunci dibalik peristiwa G30S, Kolonel Abdul Latief. 

Dia menyampaikan alasannya mengapa nama Soeharto tidak masuk dalam target penculikan dalam kesaksiannya kepada Mahkamah Militer. "...

karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).

Selain itu, ada teori yang mengatakan bahwa Soeharto merestui rencana gerakan G30S karena tidak mengambil tindakan meski mengetahui rencana penculikan para jenderal TNI. 

Menurut kesaksian Kolonel Latief, Soeharto disebut telah mengetahui rencana penculikan para jenderal yang dianggap sebagai Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta pada Presiden Soekarno. 

Dalam buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto karya John Roosa, Latief bersaksi bahwa ia memberi tahu Soeharto soal rencana penculikan itu

Disetop Jenderal TNI "Sehari sebelum kejadian itu saya melapor langsung kepada Bapak Mayjen Soeharto, sewaktu beliau berada di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) sedang menunggui putranya yang ketumpahan sup panas.

 Dengan laporan saya ini, berarti saya mendapat bantuan moril, karena tidak ada reaksi dari beliau," kata Latief. 

Tak hanya sekali, Latief bahkan sebelumnya pernah membahas soal isu adanya "Dewan Jenderal" ketika di rumah Soeharto di Jalan Haji Agus Salim. 

Pada pertemuan tersebut, Latief melaporkan adanya isu soal Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta.

 Tidak adanya reaksi setelah mengetahui informasi tersebut menjadi landasan bahwa Soeharto dianggap menyetujui rencana penculikan para jenderal.(*)

Posting Komentar untuk "Mengapa Soeharto Tak Diculik Seperti Jenderal Lainnya Saat Peristiwa G30S? "