Di dunia saat ini tak ada yang bisa lepas sedikit pun dari pantauan pesatnya pengguna media sosial.
Bisa dibayangkan seorang siswa SD di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, ketahuan membawa singkong bakar ke sekolah beberapa batang menjadi cikal kehebohan. Menyebarnya berita itu sangat cepat ibarat air bah yang meluap.
Saya yang sempat menonton lewat tittok terperangah kok, singkong bakar dihebohkan. Bukankah singkong itu termasuk makanan yang bergisi dan memiliki protein yang bisa member manfaat bagi kesehatan tubuh ?
Tetapi menurut saya kehebohan singkong bakar yang dibawah Rangga kesekolah hanya umtuk dijadikan bahan mainan nitisen lalu hebohkan. Pada ahirnya juga kehebohan ubi bakar itu akan berlalu begitu saja.
Dilihat dari makanan sosok umbi atau ubi itu adalah salah satu umbi yang sehat dan bergizi. Bahkan kalau tidak salah ada salah satu daerah yang menjadikan singkong sebagai makanan pokoknya.
Rangga simurid SD yang lugu ini agaknya memang sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang berbatan kasar dan kemudian dibawanya ke sekolah untuk ia santap disaat lapar.
Jangankan Rangga, saya mencoba memutar ulang ingatan ( atau plasbak ), dimana ketika saya duduk di bangku SR, sekarang SD dikampung halaman juga sering2 saja membawa ubi jalar rebus, singkong bakar, bahkan jagung goreng, semua itu nenjadi santapan enak disaat jam istirahat disekolah.
Rangga adalah menjadi viral di media sosial padahal itu bukan masalah besar yang perlu dibesar besarkan.
Cerita semacam itu sebenarnya adalah cerita usang yang terlalu dibesar besarkan. Sesungguhnya banyak kasus jauh lebih menarik untuk dikritik dan diviralkan.
Bisa jadi kasus singkong bakar ini vital karena adanya program makanan bergizi atau MBG, lagi digalakan untuk murid2 sekolah.
Hanya saja karena terjadi kasus keracunan yang melimpah sejumlah murid disejumlah sekolah sehingga program MBG berjalan sangat hati2 agar kasus serupa tidak terulang lagi.
Rangga saya kira memang sudah terbiasa makan singkong dirumahnya. Jadi untuk apa dibesarkan besaran?
Apalagi singkong di Indonesia salah satu tumbuhan yang berbatang keras yang umbinya memang enak untuk dimakan.
Ubi goreng sangat pas apabila dipadukan dengan secangkir kopi hitam tampa gula. Lantas apa yang salah ubi bakar yang dibawa Rangga kesekolah itu ?
Sampai sampai ada yang berkesempatan mengunjungi rumah Rangga, dengan rasa penuh keprihatinan yang mendalam sambil meneteskan air mata ? .
Disaat itu Rangga hanya bisa terdiam kebingungan melihat adegan spontanitas yang melahirkan tanda tanya. Bangsa Indonesia, saya kira adalah bangsa yang tahan banting dan sudah terbiasa hidup dalam kondisi seperti apapun bentuknya.
Jadi tidak perlu ada rasa iba berlebihan terhadap Rangga yang membawa singkong bakar dalam kantong plastik karena singkong adalah salah satu makanan pokok di Indonesia. ***
Posting Komentar untuk "SINGKONG BAKAR ITU MAKANAN BERGIZI"