Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba, Tetapi Kali Ini Air Susu Dibalas Dengan Nyawa


Kisahah nyata ini membuat bergetar hati. Suatu hari, anak seorang lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu,

di kantongnya hanya tersisa beberapa rupiah uang, tidak cukup utk beli makanan dan minuman, dia kecapean dan sangat lapar.

Dia memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya.

Akan tetapi, anak tersebut kehilangan keberanian, saat itu seorang wanita muda membuka pintu rumah.

Anak itu tidak jadi meminta makanan, dia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat dan berpikir, bahwa anak lelaki tersebut pasti lapar, oleh karena itu, dia membawakan segelas susu, dan anak lelaki tsb meminumnya dengan lambat.

Kemudian dia bertanya: berapa aku harus membayar untuk  segelas susu ini?

Wanita itu menjawab: Kamu tidak perlu bayar apa pun.  Agama kami  mengajarkan jangan menerima bayaran untuk *KEBAIKAN*, kata wanita itu.

Kemudian anak lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata: Terima kasih atas kebaikan Ibu.

, Semoga Allah membalas kebaikan yang tulus ini dengan berlipat ganda. "Sama²... kita saling mendoakan. Kamu juga harus jadi orang sukses".

*Sekian tahun berlalu ternyata wanita baik hati tersebut mengalami sakit jantung yang sangat serius*, para dokter ahli di kotanya sudah tidak sanggup menanganinya.

Akhirnya, wanita baik hati tersebut mereka kirim ke Jakarta dimana ada dokter spesialis jantung yang mampu menangani penyakit jantung yang langka tersebut.

Dokter Spesialis dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.Salah satu Dokter mendengar kota asal wanita tsb, terbersit seberkas pancaran aneh di hatinya. *kok se kampung dengan saya, ya?*

Beliau segera bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar rawat wanita baik hati tsb.

Dengan berpakaian jubah kedokteran, dia menemui wanita itu. Dokter tsb langsung mengenali wanita itu dengan sekali pandang.

Kemudian, dia kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu.

Mulai hari itu, dia selalu memberikan perhatian khusus untuk kasus wanita tersebut.

Setelah melalui perjuangan yang.panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.

Wanita itu sembuh!

Kemudian, dokter tsb meminta ke bagian administrasi Rumah Sakit agar mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan wanita itu kepadanya.

Dokter melihat biaya tagihan dan menulis sesuatu pada pojok atas lembar tagihan tsb, lalu mengirimkannya ke kamar pasien wanita tsb... 

Saat menerima resep tagihan, Wanita baik hati itu sangat gelisah sewaktu akan membukanya...

Dia sangat khawatir, tidak akan mampu membayar tagihannya, sekali pun harus dicicil seumur hidupnya.

Namun akhirnya... 

dia memberanikan diri untuk membuka tagihan tsb. 

Ternyata pada pojok atas lembar tagihan tsb, ada tulisan yang menarik perhatian wanita tsb. Dibacanya tulisan yang berbunyi:

*TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU !!!*

Tertanda:

Dokter Spesialis Jantung 

Air mata kebahagiaan

membanjiri mata wanita itu.

Ya Tuhan..... Kasih SayangMu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.

*Terkadang kebaikan yang tulus di masa lalu dapat menyelesaikan masalah kita di masa yang akan datang.*

Anda tahu, siapa dokter Spesialis tsb?

Dia lah anak penjual asongan yang pernah diberinya segelas susu oleh wanita tsb.

Ya Allah ....

Mudahkan lah segala urusan orang yang membaca status ini.

Dekatkan lah rezekinya, sehatkanlah jiwa raganya.

Untuk sahabat yang mau membagikan status ini ....

Sekarang Anda mempunyai 3 pilihan:

1. *Anda*:

aku akan biarkan tulisan ini tetap di sini saja.

2. *Malaikat*:

ingatkan pada teman yang anda kenal, sebarkanlah!

3. *Setan*:

Tidak usah penat-penat dan sibuk-sibuk menyebarkan tulisan ini. Biarkan saja di sini, kalau boleh hapus/tutup saja. Mereka tidak perlu membaca tulisan ini.

*Silahkan dibagikan,  mungkin bisa bermanfaat buat yang membacanya. Kalau pelit disimpan sendiri juga tidak apa-apa*. 🙏💜

Posting Komentar untuk "Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba, Tetapi Kali Ini Air Susu Dibalas Dengan Nyawa"