Jemaah Safari Wukuf Menurun Dibanding 2023, Dari 238 Jadi 53

Jemaah haji Indonesia Foto: MCH Kemenag

Jakarta Media Duta, - Pada musim haji 2024, jemaah yang sakit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023. Ini merupakan dampak positif dari skema murur yang diterapkan.

Hal ini disampaikan Widi Dwinanda, anggota Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) saat melakukan konferensi pers yang ditayangkan secara online melalui channel Youtube Kemenag, Minggu (30/6/2024).

Widi menyampaikan, pasca Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jumlah jemaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya.

"Kebijakan murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu," terang Widi.

Lebih lanjut, Widi menyampaikan bahwa murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Selain menurunnya jemaah sakit pasca Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jemaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang.

"Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jemaah, untuk membawa jemaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jemaah yang harus berbaring," jelasnya.

Dampak Positif Murur bagi Jemaah Haji
Sebelumnya, dampak positif skema murur yang diterapkan pada musim haji 1445 H ini juga disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo.

Liliek mengatakan kebijakan murur membuat jemaah lanjut usia, disabilitas, dan risiko tinggi (risti) tidak menguras energi saat ibadah di Armuzna.

"Murur bagus sekali, karena sekian waktu proses pemindahan jemaah dari Muzdalifah ke Mina yang tahun kemarin menimbulkan banyak masalah itu bisa dihindarkan," ujar Liliek saat mengunjungi posko kesehatan jemaah haji di jalur jamarat, Selasa (18/6/2024).

"Tahun lalu setelah safari wukuf, jemaah yang kelelahan karena wukuf, dan dalam kondisi sakit itu dirawatnya di sini sampai meluber hingga lobi KKHI. Tahun lalu sampai ada 60 orang dirawat di lobi KKHI," ujar Liliek.

Tahun ini, jemaah yang dirawat setelah safari wukuf, semua berada di ruang perawatan. "Bahkan bed-nya masih tersisa," tambah Liliek.

Skema murur baru pertama kali diterapkan bagi jemaah Indonesia pada musim haji tahun ini. Setidaknya ada 55 ribu orang kategori lansia, risti, dan disabilitas ikut dalam skema murur ini.
(dvs/rah)

Posting Komentar untuk "Jemaah Safari Wukuf Menurun Dibanding 2023, Dari 238 Jadi 53"