Wajah Masa Kecil Kenangan Yang Sudah Terlupakan

Seorang peserta penelitian melihat versi masa kecil wajahnya di layar komputer melalui teknologi enfacement illusion, menggambarkan bagaimana persepsi tubuh dapat mempengaruhi ingatan masa lalu.  (Foto: Neuroscience News)
Kenangan seperti di sungai Babakubba, ketika musim kemarau dan  sungai lagi mendangkal tak terlupakan jika kita mandi- mandi sekitar kerbau  yang sedang berendam di siang bolong.
Sebuah
penelitian terbaru mengungkap temuan menarik: melihat versi masa kecil dari wajah sendiri ternyata bisa membantu seseorang mengingat kenangan lama yang sempat terlupakan.

Para peneliti menemukan bahwa perubahan sementara pada persepsi tubuh, dalam hal ini melalui wajah yang tampak seperti versi anak-anaknya, dapat memperkuat kemampuan seseorang untuk mengingat kembali pengalaman masa kecil secara lebih detail dan hidup.

Amnesia infantil menggambarkan ketidakmampuan orang dewasa untuk mengingat peristiwa tertentu dari masa kanak-kanak mereka

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Utkarsh Gupta    dan Prof. Jane Aspell ini melibatkan 50 orang dewasa. Mereka mengikuti eksperimen menggunakan teknologi yang disebut enfacement illusion, yakni pengalaman virtual di mana seseorang melihat tampilan wajahnya di layar seperti sedang bercermin.

 Bedanya, wajah itu telah diubah secara digital agar terlihat seperti versi dirinya ketika masih kecil.

Saat peserta menggerakkan kepala, wajah di layar juga ikut meniru gerakan tersebut, menciptakan sensasi kuat bahwa wajah anak-anak yang mereka lihat benar-benar milik mereka sendiri.

Setelah sesi “ilusi” tersebut, para peserta diminta untuk menceritakan kembali kenangan masa kecil serta peristiwa yang terjadi dalam setahun terakhir. 

Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang melihat versi anak-anak dari wajahnya mampu mengingat lebih banyak detail kenangan masa kecil dibandingkan kelompok yang melihat wajah dewasanya sendiri.

Menurut Dr. Gupta, hal ini berkaitan dengan cara otak menyimpan dan mengakses memori.

 “Semua peristiwa yang kita ingat bukan hanya pengalaman dunia luar, tetapi juga pengalaman tubuh kita sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari laporan ARU.

Dengan kata lain, tubuh kita, termasuk wajah dan bentuk fisik saat itu, menjadi bagian dari konteks kenangan. Maka, ketika seseorang “merasakan” kembali tubuh masa kecilnya melalui ilusi visual, otak seolah diberi isyarat yang membantu membuka kembali pintu memori lama.

Prof. Aspell menambahkan, “Ketika kenangan masa kecil terbentuk, tubuh kita sangat berbeda dengan tubuh saat ini. Jadi, kami ingin tahu apakah membantu seseorang untuk ‘merasakan’ tubuh masa lalunya bisa membuat mereka lebih mudah mengingat masa itu. Hasilnya menunjukkan hubungan erat antara persepsi tubuh dan memori autobiografis.”

Temuan ini menjadi bukti pertama bahwa mengubah persepsi tubuh dapat mempengaruhi akses ke kenangan lama.

 Menurut laporan dari Anglia Ruskin University, metode seperti ini berpotensi dikembangkan untuk terapi pasien dengan gangguan memori atau untuk meneliti fenomena childhood amnesia, masa dimana kebanyakan orang sulit mengingat hal-hal sebelum usia tiga tahun.

Para peneliti meyakini, dengan pengembangan lebih lanjut, teknologi ilusi tubuh ini bisa membantu memulihkan ingatan yang terpendam, bahkan mungkin menjadi alat bantu rehabilitasi memori di masa depan. (Setyo Adi Nugroho)

Posting Komentar untuk "Wajah Masa Kecil Kenangan Yang Sudah Terlupakan"