JURNALISTIK : "AMUK MAKASSAR " Karya M. Ramli S. Nawi. wartawan

Bangunan Klenteng Macho yang terdaftar sebagai Situs Budaya di Jln. Sulawesi tak luput dari amuk massa. Klenteng tertua itu ikut dibakar saat kerusuhan.(Foto.RSN)

Makassar Media Duta,- Belakangan ini Makassar terus berkembang dari berbagai segi perkembangan dan seolah olah mengikuti perkembangan zaman yang terus menerus menggelinding menggelitik nafsu2 yang juga terus berevolusi.

Makassar yang konon penduduknya religius juga mengisahkan banyak cerita. Disamping itu Makassar juga dikenal penduduknya penuh keramahan tetapi siapa sangka kota yang berjudul kota " Angin mammiri, " ternyata beberapa kali mengalami kerusuhan yang bernuansa sara.

Rongsokan besi bangunan di Jln. Sulawesi yang tersisa setelah kerusuhan Makassar 1997. (Foto RSN)

M. Ramli S. Nawi, sejak menjadi wartawan dia mencatatkan sejumlah peristiwa dan direkam lewat kamera kompensional yang menghasilkan sejumlah foto2 peristiwa menarik.

Melalui Media Online beberapa foto hasil liputannya pembaca bisa menyaksikan.

Situasi mencekam, massa kian beringas merusak tempat hiburan. Lantaran ketakutan, perempuan pekerja tempat hiburan mengerahkan segenap tenaga dan keberanian, mereka nekat memanjat pagar pembatas antar Jln. Nusantara dan Pelabuhan Soekarno Hatta, demi menyelamatkan diri ke dalam areal pelabuhan. (Foto.RSN)
Kendaraan taktis anti huru-hara berpatroli di dalam kota, Polisi menyusuri kawasan pecinan yang menjadi sasaran amuk massa pada kerusuhan 1997.
Pasukan anti huruhara dari kepolisian bergerak cepat untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan dalam Kota Makassar 1997. Karena jumlah massa jauh lebih banyak menyebabkan situasi sulit terkendali.
Di tengah suasana mencekam saat kerusuhan etnis di Makassar 1997, tampak pemandangan yang menggugah naluri kemanusiaan kita, ketika seorang wanita tua yang sedang sakit terpaksa harus dievakuasi polisi dari rumahnya, diikuti kedua anaknya yang juga ketakutan melihat beringasnya massa di Jln Sulawesi. (Foto.RSN)