Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Bantuan ke Siswa SMA Pencuri Pisang

BANTUAN DEDI MULYADI - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai dilantik di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Terbaru, Dedi Mulyadi kirim utusan bertemu siswa SMA pencuri pisang demi hidupi adiknya di Pati, Jawa Tengah. Dedi beri bantuan 4 kambing etawa. 

Jabar Media Duta,- Terungkap alasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mau membantu AAP, siswa SMA yang diarak keliling kampung gara-gara mencuri pisang demi menghidupi adiknya di daerah Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah.

Meski bukan warganya, Dedi Mulyadi mengirimkan utusannya ke rumah AAP di Pati, Jawa Tengah, untuk memberikan bantuan kepada AAP. Bantuan itu berupa uang Rp 16 juta untuk membeli empat kambing etawa. 

"Nanti saya belikan kambing etawa 3 ekor. Jantannya 1, jadi semuanya 4 ekor. Jadi nanti dititipin yang di situ Rp 16 juta ya," sebut Dedi Mulyadi dalam sambungan telepon dengan AAP yang dikutip dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin (24/2/2025). . Mendengar hal itu AAP langsung mengucap syukur. 

"Alhamdulillah, Terimakasih pak, semoga sehat selalu, panjang umur, berkah barokah pak," katanya. Dedi berpesan uang itu harus dibelikan kambing untuk diurus. 

"Nanti kalau punya sendiri kan lebih untung. Tambah semangat bekerjanya. Kalau cabut rumput, lihat pisang orang, jangan diembat lagi," pesannya.  Inggih pak, sampun tobat," jawab AAP. 

Dedi mengaku tidak suka dan tidak membenarkan tindakan AAP mengambil pisang milik orang laiamun dia salut dengan AAP yang masih mau mencari rumput meski sudah SMA. 

Menurutnya, tidak banyak anak SMA, termasuk di Jawa Barat yang mau mencari rumput untuk pakan ternaknya. 

Dedi mengaku ketika remaja juga kerap mencari rumput untuk makan ternaknya. "Saya pernah ngalamin waktu SMA cari rumput 1,5 jam, sambil bawa kayu bakar," akunya. 

Dalam perbincangan itu, Dedi juga mengorek tentang kondisi AAP yang ternyata seorang piatu. Ibu AAP, telah meninggal dunia sejak dia kelas 5 Sekolah Dasar. 

Sementara ayahnya tidak mengurus dia dan adiknya setelah menikah lagi dengan perempuan Pati. 

AAP dan adiknya kini tinggal bersama sang kakek di rumahnya.  Untuk membiayai hidup dan sekolahnya, AAP beternak kambing yang didapat dari bantuan desa. 

Kambing bantuan itu dipelihara hingga kini ada 23 ekor, 10 diantaranya sudah menjadi miliknya. 

Hanya saja, kambing-kambing ini kerap dijual untuk biaya hidup dan sekolah dia dan adiknya yang kini masuk SMP. 

"Yang kecil-kecil kadang dijual embah, harganya  cuma Rp 100, Rp 200 ribu, karena baru lahir," ungkap AAP kepada Dedi Mulyadi, dikutip dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin (24/2/2025). 

AAP lalu menceritakan kebiasaannya setiap hari sepulang sekolah dia harus mencari rumput untuk pakan kambing-kambingnya. Tidak jarang dia harus berjalan sekitar 1 jam untuk mendapatkan pakan rumput itu.  

AAP juga menceritakan peristiwa yang membuat dia harus diarak keliling kampung. Dikatakan selama ini dia tidak pernah memegang uang untuk jajan, dan hanya makan nasi dari rumah. 

Saat sedang mencari rumput, dia lapar dan melihat ada setandan pisang, dia pun berniat untuk mengambil dan dijual biar bisa membeli jajan dengan adiknya. 

Tapi apes, saat itu sang pemilik mengetahui ulahnya, dan bersama warga lain mengarak AAP berkeliling kampung. 

"Saya merasa bersalah pak, sudah tobat. Sudah minta maaf ke pemiliknya," akunya. 

Mengatahui hal itu, Dedi Mulyadi lalu menasehati AAP untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. 

"Gak boleh maksain jajan, sampai ngambil barang milik orang," katanya. 

Gus Miftah Biayai Sekolah Sampai Kuliah

SISWA PENCURI PISANG - (kiri) AAP (17), remaja SMA saat berada di kantor Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025). (kanan) Gus Miftah.
SISWA PENCURI PISANG - (kiri) AAP (17), remaja SMA saat berada di kantor Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025). (kanan) Gus Miftah. (Kolase Dok Polres Pati dan IST)

Setelah mengetahui berita tentang AAP, pedakwah Gus Miftah langsung mengutus pengurus Pondok Pesantren Ora Aji untuk mendatangi kediaman remaja tersebut.

Melalui perwakilannya, Dwi Yudha Danu, Gus Miftah memberikan bantuan kepada AAP dan adiknya.

"Saya terpanggil hati melihat video viral itu. Anak piatu mencuri demi hidup adiknya adalah cermin realitas yang memilukan."

"Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi di negeri ini," kata Yudha dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025), melansir dari Tribunnews.

Gus Miftah memberikan bantuan finansial berupa uang untuk kebutuhan hidup AAP dan adiknya.

Selain itu, beasiswa pendidikan hingga kuliah juga disiapkan untuk memastikan mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik.

“Kami memberikan bantuan santunan berupa uang dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Anggaran pastinya tidak bisa disebutkan, tetapi beasiswa ini akan membantu mereka sampai lulus kuliah,” ujar Dwi Yudha Danu.

 "Dan sang kakak kan putus sekolah, katanya mau melanjutkan di Pesantren Ora Aji, milik Gus Miftah. Itu juga bakal kita bantu sampai lulus," imbuhnya. 

Diasuh Kapolsek 

SISWA SMA PENCURI PISANG - Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri).  Tangkap layar AAP usai diarak warga karena kepergok mencuri empat tundun pisang, Senin (17/2/2025). AKP Mujahid mengunjungi rumah AAP di Kecamatan Trangkil dan mengangkatnya menjadi anak asuh, Jumat (21/02/25) (kanan)
Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri). Tangkap layar AAP usai diarak warga karena kepergok mencuri empat tundun pisang, Senin (17/2/2025).
AKP Mujahid mengunjungi rumah AAP di Kecamatan Trangkil dan mengangkatnya menjadi anak asuh, Jumat (21/02/25) (kanan) (Kolase Polres Pati/media sosial X)

Diketahui, Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, jadi sorotan setelah mengasuh AAP, siswa SMA pencuri pisang demi menghidupi adiknya. 

Keputusan AKP Mujahid mengangkat AAP menjadi anak asuh bermula dari petunjuk Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama

Bukan hanya mengasuh, AKP Mujahid pun akan membiayai pendidikan AAP agar bisa terus bersekolah.

"Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Atas petunjuk dari Pak Kapolresta Pati, adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya."

"Sementara AAP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan," pungkas Mujahid.

Sebelumnya, dia mengunjungi rumah AAP dan adiknya di Kecamatan Trangkil, Jumat (21/02/25)."Peristiwa ini mendapat perhatian dari Bapak Kapolresta Pati."

"Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan," kata Mujahid, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Sebelumnya, AAP mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, pada Senin (17/2/2025).

AKP Mujahid mengatakan, pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh pemilik kebun pisang pada sore sekitar pukul 15.30 WIB.

"Pelaku membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun yang dipikul dengan 1 batang tongkat kayu," kata Mujahid, Selasa (18/2/2025).

Selanjutnya warga membawa pelaku ke kantor desa setempat.Ia pun diarak dan dipaksa bertelanjang dada hingga di sepanjang perjalanan menjadi tontonan warga.

Videonya pun tersebar di media sosial.Menurut Mujahid, pisang yang dicuri pelaku seharga Rp 250.000. Sehingga, atas dasar kemanusiaan, pihak kepolisian dan pemerintah desa pun memediasikan kedua belah pihak.

"Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai. Saat ini AAP berada dalam pangawasan untuk dibina dan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Mujahid.

Disampaikan Mujahid, dalam kasus pencurian ini pihaknya mengedepankan penyelesaian melalui jalur restorative justice dengan melibatkan kepala desa dan pihak keluarga.

Penyelesaian kasus melalui mediasi ini diharapkan juga dapat menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat. Dalam kasus ini, AAP terpaksa nekat mencuri pisang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

"Kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai," ujar Mujahid.

Diwakili kakeknya, AAP menandatangani surat pernyataan bersama Kamari.

Dalam surat pernyataan itu AAP berjanji mengganti kerugian Rp250.000 kepada Kamari.

Kepala desa di mana AAP tinggal, juga juga menandatangani surat pernyataan siap membina AAP dan mewajibkan AAP lapor diri ke kantor desa selama tiga bulan.AAP berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.(*)

Posting Komentar untuk "Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Bantuan ke Siswa SMA Pencuri Pisang"